INDONESIA RAYA – Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menghadiri acara Haul Ke-129 Syekh Nawawi Al-Bantani di Pondok Pesantren Tanara, Banten, Jumat, 27 Mei 2022.
Acara ini dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah.
Wapres Ma’ruf memberikan sambutan tentang keteladanan Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai ulama besar Nusantara yang pernah menjadi imam besar Masjidil Haram, Mekkah.
“Salah satu yang patut kita jadikan teladan itu semangat beliau menuntut ilmu.”
Baca Juga:
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Sekjen Gerindra Ahmad Muzani Diiringi Lagu Jamrud
Partai Gerindra Merasa Sangat Kehilangan, Ahmad Muzani: Desmond Salah Satu Kader Terbaik
Partai Gerindra Siap Bantu Penyelesaian Masalah Legalitas Pekerja Migran Indonesia di Malaysia
“Dari sini, kampung sini, beliau lahir kira-kira 50 meter dari sini, sebelah kanan.”
“Ada tandanya namanya Maulid Nawawi, untuk mengenang, di depan Masjid Agung Tanara,” ujar Ma’ruf di lokasi.
“Di Arab, Syekh Nawawi dikenal dengan sebutan Pe ),” tambah Ma’ruf.
Perkembangan dakwah Islam di Indonesia saat ini, kata Kyai Maruf, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Syekh Nawawi. Syekhona Kholil Bangkalan adalah murid langsung Syekh Nawawi.
Baca Juga:
Ahmad Muzani soal Proposal Perdamaian Ukraina – Rusia: Prabowo Subianto adalah The New Soekarno
Kader Gerindra Diminta Jangan Jadi ‘Pialang’ Apalagi ‘Petualang’ dalam Perjuangkan Prabowo Presiden
Pimpinan Ponpes Giri Kusumo Sampaikan Pesan ke Gerindra: Keselamatan Bangsa dan Umat Diutamakan
“Bahkan kitab tafsir Al Munir yang sekarang banyak diajarkan di ponpes-ponpes, itu ditulis atas permintaan Syekh Kyai Kholil Bangkalan.”
“Itu menunjukkan betapa kepedulian Syekh Nawawi terhadap bangsanya amat tinggi. Maka dalam kitab itu dia menyebut tiga kata, Al Jawi, Al Bantani, dan At Tanari,” kata Kyai Maruf.
Pendiri Muhammdiyah Kyai Ahmad Dahlan dan pendiri Nahdlatul Ulama Kyai Hasyim Asyari, termasuk Syekh Ahmad Al Minangkawabi adalah ulama-ulama yang menuntut ilmu kepada Syekh Nawawi.
“Merekalah yang kemudian memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan dakwan Islam saat ini,” tutup Maruf.
Sementara Muzani mengatakan, Syekh Nawawi Al-Bantani adalah ulama besar dari tanah Jawa yang pemikirannya serta karya-karyanya menjadi kitab rujukan.
Rujukan di berbagai perguruan Islam dan pondok-pondok pesantren. Dari situlah nama Syekh Nawawi mendunia.
Tak hanya itu, ulama ini adalah sosok yang mengenal pemikiran Islam moderat yang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya dan suasana kehidupan Banten ketika itu.”
“Hal itu bisa dilihat dalam banyak kitabnya yang mengulas tentang tauhid, tafsir, hadis, tasawuf, samlai fiqh. Itulah yang menyebabkan sosoknya seperti hidup di tengah kehidupan sekarang.
“Lebih dari itu, Syekh Nawawi juga ulama yang memberi pengaruh pada perjuangan bangsanya dalam melawan kolonialisme dulu.”
“Itu sebabnya masyarakat Banten dikenal sebagai masyarakat yang memiliki hereoisme tinggi dalam melawan Belanda.”
“Pengaruh Syekh Nawawi tidak bisa diabaikan,” ujar Muzani.***