PRABOWO NEWS – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendorong perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia masuk dalam revolusi Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).
Hal tersebut dimaksudkan agar perguruan tinggi negeri maupun swasta menghasilkan sarjana berkualitas di bidang tersebut.
“Tiap tahun China menghasilkan sarjana STEM sebanyak 1,3 juta orang, sedangkan Amerika Serikat menghasilkan sebanyak 300.000 orang,” kata Prabowo.
Prabowo menyampaikan hal itu di hadapan Pengurus Pusat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (Aptisi), rektor perguruan tinggi swasta (PTS) dan BEM PTS seluruh Indonesia di Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Baca Juga:
Tukar Pikiran Sambil Ngopi Hambalang, Prabowo Subianto dan Gibran Habiskan Sabtu Bersama
VIDEO: Prabowo Subianto Ucapkan Maaf Lahir Batin ke Rekan-rekan Media di Hari Kedua Lebaran
Persiapan Jelang HUT RI, Prabowo Subianto Tinjau Pembangunan Gedung Istana Negara di IKN
Menurut dia, jumlah sarjana STEM di Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan dengan Amerika Serikat dan China.
Demikian juga di bidang penguasaan teknologi canggih, khususnya super komputer.
“Tahun 1996 Indonesia hanya punya satu super komputer, China masih nol (kosong),” ujarnya.
Prabowo mengatakan China kini unggul dalam jumlah produksi komputer, semi konduktor, komunikasi dan obat-obatan,” katanya.
Baca Juga:
VIDEO – Prabowo Subianto Boyong Kembali Annisah, TKW yang Terlantar di Malaysia Pulang ke Indonesia
VIDEO – Beri Selamat ke Capres Prabowo Subianto via Telepon, Raja Yordania: Negaramu Membutuhkanmu
Pada kesempatan itu Prabowo Subianto juga mengungkap lima syarat ketahanan negara yang harus dipenuhi oleh bangsa ini.
Agar Indonesia menjadi negara yang kuat, terutama di bidang ekonomi dan pertahanan.
“Untuk negara kita kuat, (ada) lima syarat ketahanan negara, khususnya di bidang ekonomi dan pertahanan,” kata Prabowo.
Lima syarat tersebut adalah:
Baca Juga:
1. Swasembada pangan,
2. Swasembada energi,
3. Swasembada air,
4. Penguatan lembaga-lembaga pemerintahan dan sumber daya manusia (SDM) di pemerintahan.
5. Keberadaan angkatan perang yang unggul.***