PRABOWO NEWS – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia memandang Australia sebagai teman dekat dan mitra penting di Kawasan Asia Pasifik, terutama di bidang pertahanan.
Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia Richard Donald Marles MP, Jumat, 10 Juni 2022, di Singapura.
“Saya berharap kedua negara dapat terus bekerja sama sebagai upaya memperkuat hubungan Indonesia-Australia khususnya di bidang pertahanan.”
“Dalam semangat saling menghormati dan saling percaya untuk kepentingan nasional masing-masing negara,” kata Menhan Prabowo.
Baca Juga:
Tukar Pikiran Sambil Ngopi Hambalang, Prabowo Subianto dan Gibran Habiskan Sabtu Bersama
VIDEO: Prabowo Subianto Ucapkan Maaf Lahir Batin ke Rekan-rekan Media di Hari Kedua Lebaran
Persiapan Jelang HUT RI, Prabowo Subianto Tinjau Pembangunan Gedung Istana Negara di IKN
Menhan Prabowo melanjutkan, persahabatan dan kemitraan yang erat tersebut terjadi bukan hanya karena kedekatan geografis melainkan juga kepentingan bersama yang dimiliki oleh kedua negara.
Pertemuan antara Menhan Prabowo dan Wakil PM Richard ini adalah salah satu agenda Menhan Prabowo dalam kunjungan kerja ke Singapura untuk berbicara pada International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022.
Pertemuan ini adalah satu forum terpenting bagi pejabat senior untuk berbagi perspektif baru tentang tantangan keamanan yang berkembang di Asia.
Pertemuan antara keduanya ini juga membahas perkembangan terbaru penanganan pandemi Covid-19, kerja sama pertahanan kedua negara.
Baca Juga:
VIDEO – Prabowo Subianto Boyong Kembali Annisah, TKW yang Terlantar di Malaysia Pulang ke Indonesia
VIDEO – Beri Selamat ke Capres Prabowo Subianto via Telepon, Raja Yordania: Negaramu Membutuhkanmu
Kerja sama industri pertahanan, pendidikan dan pelatihan, serta komitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik.
Di sela-sela pembicaraan, Menhan Prabowo juga mengucapkan selamat kepada Wakil PM Richard atas suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Perdana Menteri Australia pada Mei lalu.***